Wednesday 7 September 2016

GO-DEK: Terobosan Transportasi Umum dan Konspirasi Di Belakangnya! (untuk pemula)

DISCLAIMER: penulis blog ini hanyalah pengamat amatiran yang banyak sekali terpengaruh film-film dan literature konspirasi. dengan membaca ini, berarti kamu sudah rela untuk terjerembab masuk dalam teori konspirasi yang penulis jabarkan. Bilamana ada kemiripan nama tokoh, tempat dan kejadian, bias dipastikan itu hanya kebetulan semata. ENJOY!

Ya, kamu bukanlah satu-satunya orang yang menganggap ini adalah satir dari GO-JEK. Tapi percayalah, kamu dan orang sejenis kamu lainnya telah salah menganggap tulisan ini. Bahkan sebelum kamu sempat selesai membacanya. Maka sebelum semuanya terlanjur, silahkan simak beberapa hal berikut:

Definisi Tambahan

"Godek", /go·dek/ /godék/, berarti cambang.

"Cambang", /cam-bang/, berarti adalah rambut halus yang tumbuh di daerah muka, tepatnya di sekitar pipi.

"Godek", /go-dek/, dalam bahasa sunda berarti geleng-geleng.

"Godek", /go-dek/, dalam bahasa Palembang berarti mengacu pada suatu keadaan dimana ban sepeda kamu longgar dan tidak berada pas di porosnya.

Ah, tapi bukanlah itu yang mau dibahas. Kamu juga pasti sudah tahu kan. Tapi GO-DEK, oh dear, kamu pasti belum tau. Ok, kamu tahu. Tapi kamu pasti tidak tahu konspirasi di belakang itu semua!



Sejarah GO-DEK

"GO-DEK", berarti mengacu pada suatu merk yang akhir-akhir ini telah menjadi fenomena di dunia parallel milik pengamat gadungan, sebut saja Bumia (bukan dunia lho ya). Merk tersebut memberikan pelayanan jasa transportasi. Orang, makanan, hewan, tumbuhan, mantan (#eh)..ya itulah semua. Sebut benda yang ada dipikiran kamu sekarang, niscahya GO-DEK pasti bisa mengantarkannya kemana pun kamu mau. Didirikan pada 2010, GO-DEK diklaim sebagai transportasi local asli dan pertama. Entah dimana maksudnya "asli dan pertama", mungkin di Dakarta, sebuah kota tempat merk ini pertama kali jadi buah pembicaraan orang-orang.

Namun, 2010 bukanlah panggung yang pas untuk GO-DEK. Platform internet yang dipakai untuk menawarkan jasa ini, di tahun tersebut, masih menjadi hal yang merepotkan. Kamu, di masa lalu, juga mungkin seperti kebanyakan orang. Menganggap memesan sesuatu dari Internet tidaklah lebih praktis daripada kamu mengangkat telpon untuk meminta tolong sama mantanmu untuk antar-jemput kamu.Sekarang, akuilah, abang-abang GO-DEK itu bahkan lebih berjasa untukmu dibandingkan mantan atau pacarmu itu.

Di tahun 2010, bahkan order yang diterima GO-DEK tidak lebih dari 1000 order per bulannya. Tapi lihatlah, Tuhan selalu baik dengan orang-orang yang tidak kenal lelah dan konsisten memperjuangkan mimpinya.

Evolusi GO-DEK

Sekarang, di tahun 2016, order yang diterima GO-DEK sudah mencapai 50,000an per harinya. Tidak percaya? silahkan kamu cek di google dan buktikan sendiri. Walaupun sempat di demo besar-besaran di akhir tahun 2015 dan awal 2016, namun itu tidak membuat GO-DEK surut. Bahkan, dari situ, setelah berhasil menarik empati kamu dan sebagian besar golongan menengah Dakarta, nama GO-DEK pun semakin berkibar. Maka, jangan heran bila sehari-hari kamu mendengar celotehan seperti

Mau ke kantor "ah gampang, GO-DEK in aja.."

Mau makan tapi mager "ah gampang, GO-DEK in aja" ckckck..kamu bahkan sudah lupa dengan jasa 14045 yang dulu selalu ada tiap kamu kelaparan di malam-malam melek (a.k.a. pagi-pagi buta)

Nyasar? Ga tau tempat atau jalan? Google Maps dianggap cupu? "tenang, ada GO-DEK, abangnya tahu pasti" ckck..ditahap ini bahkan kamu sudah menganggap abang GO-DEK lebih tahu segalanya dibanding google.

Dan sederet celotehan lain yang sangat beragam.

----------------

Sampai sini, pasti kamu mulai berpikir

"ah, ini sih aku juga tahu"

"mana konspirasinya nih.."

Well then, kamu minta konspirasi? Baiklah, karena konspirasi yang melibatkan GO-DEK ini sangat banyak, maka akan dibagi 2, konspirasi berat dan ringan.

Teori Konspirasi GO-DEK (versi ringan)

Baiklah, sadarkah kamu semua bahwa ada perilaku dan kebiasaan yang bergeser semenjak GO-DEK booming? Jika kamu tidak sadar, izinkan saya membuka mata dan pikiranmu untuk membantumu kembali dalam kesadaranmu. Inilah kelakuanmu yang berubah semenjak ada GO-DEK! iya, kelakuan kamu itu.

1. Kamu menjadi malas membaca peta dan menghapal daerah-daerah.

Di pikiranmu, selalu ada yang berbisik "tenang, kan ada GO-DEK". Dari situ, kepekaanmu terhadap daerah dan arah jalan pun semakin berkurang. Mungkin, kamu di tahun 2112, sudah mati. Eh, maksudnya kamu di tahun 2020 sudah tidak akan tahu lagi arah. Kamu sama sekali merasa bahwa tidak perlu untuk tahu jalan. Dan mungkin, banyak perempuan-perempuan di masa nanti, akan dengan santai nya bilang "turunin aku di sini! sekarang!" ya..mereka akan lebih merasa aman berada dibelakang abang GO-DEK dibandingkan duduk di samping pak kusir  kamu.

2. Kamu menjadi tidak pandai membuat rencana dan memperkirakan waktu.

Sekarang, kalau kamu hendak bepergian, setidaknya kamu harus survey 3 hal. Lokasi tepatnya ada dimana, apa saja angkutan umum yang harus kamu naiki dan bagaimana kondisi kemacetannya. Dari 3 hal tersebut, kamu akan membuat estimasi waktu dan membawa hal-hal yang kamu perlukan di perjalanan. Kamu ga gitu? oh, mungkin kamu selama ini naik naga kemana-mana ya? Bandingkan dengan adanya GO-DEK, sekarang kemampuanmu untuk memperkirakan sesuatu dan merencanakan sesuatu akan berkurang. Bahkan, bukan tak mungkin kamu sudah tidak bisa lagi memperkirakan waktu. Selalu ada bisikan ini di pikiranmu "tenang, naik GO-DEK mah cepet, motor kan bisa selap-selip"

3. Kamu akan kehilangan skill untuk bernegosiasi.

Ya, kepastian harga yang ditawarkan GO-DEK sebelum kamu menaikinya, membuat kamu tidak perlu bernegosiasi. Hanya ada "mau bayar silahkan naik, tidak mau bayar silahkan cari yang lain". Apa yang terjadi nanti? coba kamu pikirkan, kamu hanya akan menjadi generasi yang menerima. Tidak pernah mempertanyakan, tidak berani mempertanyakan. Kamu lemah! eh, maksudnya lelah. Iya, kalau lelah ya istirahat. -_-

-------------

Yap, 3 itu saja ya. Itu adalah hal-hal esensial yang kamu perlukan untuk survive dalam hidup, Peka Lingkungan, Bisa Membuat Estimasi dan Bisa Bernegosiasi. Kamu harus sadar itu. Ada gerakan besar di belakang nama GO-DEK untuk melemahkanmu. Ada upaya yang membuatmu menjadi manusia-manusia yang memiliki ketergantungan berlebih. Cih! Ini baru konspirasi ringan, belum masuk ke konspirasi beratnya.

Ah, tapi sudahlah, konspirasi ringan pun akan terasa berat untuk kamu di pagi ini. Silahkan tunggu penjabaran Konspirasi Berat di artikel lainnya setelah ini.

Akhir paragraf, izinkan pengamat gadungan sebagai manusia oportunis memberi pesan, gunakan lah fasilitas ini. Tapi ingat, janganlah kamu terlena karenanya. Dan selalu ingat bahwa "di kananku cinta penuh bermadu, di kiriku racunmu" begitulah kata Nicky Astria.

Yak, begitu saja yang mau saya share.

Thank you for using GO-DEK. Hope you enjoyed the ride!

5 comments:

  1. Penulis dari kompetitor! Aktivis Grad Dike!

    ReplyDelete
    Replies
    1. maaf mas, jangan asal tuduh aja. Saya dari Luber kok

      Delete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Pengamat amatiran ini mulai menunjukkan ketajaman analisanya yg out of the box. Bahkan without the box karena boxnya sudah dibuang, sudah hilang... ckck

    ReplyDelete
    Replies
    1. sejatinya, semua orang berpikir di luar box. kalau di dalam box, biasanya HP. Bareng sama buku manual dan charger nya.

      Delete