Thursday, 15 December 2016

"Orang Pintar Minum Tolak Angin" - Sebuah Jargon Jamu Modern dan Misteri yang Ada Di Belakangnya

DISCLAIMER: penulis adalah orang biasa, seperti kamu, yang senang sekali berkomentar. penulis tidak memiliki latar belakang pengetahuan sejarah apalagi rekayasa marketing produk.dengan membaca ini, kamu sudah rela memenuhi dan membuang waktu dari 24 jam-mu hari ini. Ingat! ga semua yang kamu baca itu bener..ok!? jadi jangan menyesal yaa setelah baca ini. Enjoy!

Tolak Angin dan Jargon "Saktinya"

Sebagai seorang yang tumbuh di era milenium, saya, mungkin kamu juga, sangat lekat dengan jargon "Orang Pintar Minum Tolak Angin".  Kenapa sakti? karena jargon yang bernada provokatif ini membuat banyak dari kamu yang lantas bertanya:

"kenapa sih, kok orang pintar minum tolak angin?" bertanya polos, atau
"jadi, kalau ga minum tolak angin, berarti gue ga pintar?" bertanya baper, atau
"iya tau deh yang pinterr,,banyak minum tolak angin sih.." aliran nyinyiriyah, atau
"jadi, karena aku ga minum tolak angin, kamu jadi ga mau sama aku??" err..ini kamu ya, mblo?

Tapi saya, ga kayak kamu, saya ga banyak bertanya. Alih-alih membuang energi untuk bertanya, lebih baik saya mencari asal mula kenapa akhirnya PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, iya itu nama lengkap Sido Muncul kalau kamu belum tahu, menggunakan jargon "Orang Pintar Minum Tolak Angin" pada iklannya di awal tahun 2000.

Definisi

Sebelum kamu membaca lebih lanjut, seperti biasa, ada baiknya saya jabarkan dahulu pengertian dari beberapa kata yang menjadi tema tulisan ini dengan tujuan agar kamu paham dimana level pemikiran saya, dan mau memahami cara berpikir saya. :)

"Orang", /O-rang/, tidak perlu dijelaskan ya, orang kamu juga udah pada tahu. orang saya juga males jelasinnya. Ya, kata "orang" entah sejak kapan bisa beralih fungsi menjadi kata ganti "lagipula".

"Pintar", /Pin-tar/, 2 suku kata. Kata ini adalah lawan kata dari bodoh dan juga adalah hadiah untuk orang rajin. Karena "rajin pangkal pandai pintar".

"Minum", /Mi-num/, adalah sebuah kata kerja untuk menjelaskan tindakan memasukan benda cair ke dalam mulut untuk kemudian menuju kerongkongan, lambung dan seterusnya.

"Tolak", /To-lak/, kata kerja, berarti sorong; dorong; yang bertujuan membuat sesuatu lebih jauh.

"Angin", /Ang-in/, bukan nama. Ini dalah kata kerja. Menurut pelajaran IPA yang saya dapat di kelas 2 SD, angin adalah udara yang bergerak.

"Tolak Angin", bersama-sama, adalah mengacu pada sebuah jamu modern yang pertama kali diformulasikan pada tahun 1941, oleh Ibu Rakhmat Sulistio. Ga percaya? cek aja di google, dasar kamu generasi Y yang tidak pernah puas!

"Jargon". /Jar-gon/, berarti pula slogan, adalah kosakata khusus yang digunakan dalam bidang tertentu.

"Jamu", /Ja-mu/, kata benda, adalah obat yang dibuat atau diramu dari akar-akaran, daun-daunan dan materi pendukung lainnya. Oh iya, kamu, maksudnya "akar-akaran" itu bukan akar bohongan ya. Tapi artinya, jenis-jenis akar. Plis deh, 2016 jangan becanda kayak gitu lagi ya. Malu ah.

Ok. Saya rasa semua kata khusus yang menjadi tema ini sudah saya definisikan. Dengan ini, saya harap kamu sudah berada pada level yang sama dengan pikiran saya.

So, mau tahu kenapa slogan nya adalah "Orang Pintar Minum Tolak Angin'? dan siapa sih orang pertama yang mencetuskannya? Ok. Simak tulisan di bawah.

Asal Mula Jargon "Orang Pintar Minum Tolak Angin"

Kamu udah siap mengetahui fakta ini?

Yakin? ah, saya kok kurang yakin kalau kamu sudah siap ya?

Ok deh, biar lebih menghayati, ada baiknya kamu juga tahu sejarah dari PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

Sebagai perusahaan jamu yang memiliki market share tertinggi di industri jamu nasional, mungkin juga internasional, siapa yang sangka kalau PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk ini sudah dirintis dari tahun 1930 di Solo oleh sepasang suami istri, Siem Thiam Hie dan Go Djing Nio (a.k.a Ibu Rakhmat Sulistio). Walaupun nama kedua pasang tersebut masih kalah saing dengan nama Nyonya Meneer, yang konon berdiri sedjak 1919.

Di tahun 1930, memang produknya bukan jamu, mereka masih berjualan roti, dengan nama Roti Muncul. Kamu ga percaya? ah kamu, cek google sana. kenapa sih ga percaya saya?

Namun, kegemaran Ibu Rakhmat dalam membuat dan mengolah jamu membuat tangannya menjadi mahir hingga pada 1935 mereka memutuskan untuk membuka usaha jamu pertama mereka di Yogyakarta. Waktu itu, belum ada jamu tolak angin. Butuh 5-6 tahun untuk membuat formula yang pas untuk jamu ini. Baru di tahun 1941, jamu legendaris ini muncul dengan nama Jamu Tujuh Angin. Ga percaya? ck, kenapa sih? bener lho..cek deh di google kalau ga percaya,

Udah ah, sepertinya kalau saya menulis yang benar itu, kamu ga percaya. Ya sudah, saya kasih tahu aja deh kenapa dan siapa yang membuat jargon legendaris tersebut.

Jadi, Kenapa Harus "Orang Pintar Minum Tolak Angin"?

Dengan ekspansi besar PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk di akhir tahun 90, manajemen kala itu berpikir harus ada terobosan yang membuat "jejak" Sido Muncul ini lekat di pasar dan bisa bersaing di industri jamu kala itu.

Dari hasil penelusuran kepada salah seorang sumber yang bisa tidak dipercaya, saya mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kamu selama ini.

Dan, hal yang hingga saat ini masih menjadi pertanyaan kamu, akan saya jawab! dengan cara yang sangat saya banget!

Biar seru, kita buat ilustrasinya..
---------------

Jakarta, di pertengahan tahun 2000.

Setelah melalui krisis moneter di tahun 1998, banyak industri yang mencoba bangkit. Salah satunya adalah Sido Muncul ini. Akhir tahun 2000 adalah target dimana mereka akan meresmikan pabrik baru seluas 30 hektar untuk ekspansi bisnis nya di industri jamu nasional. Maka dari itu, dibuatlah BOD meeting yang salah satunya adalah untuk membahas strategi menjadi pemilik market share tertinggi di industri ini. BOD meeting rahasia!

Meeting ini berjalan sangat alot, hingga salah satu BOD, yang tidak perlu saya sebutkan namanya, melontarkan pertanyaan

"Nyonya Meneer, sangat kuat berdirinya dengan jargon berdiri sedjak, kalau kita ingin penetrasi kuat di industri ini, kita harus bisa menciptakan itu. Sido Muncul harus bisa memberikan suatu kesan di pikiran konsumen"

ruangan hening..

lalu ada yang menjawab

"Bagaimana kalau kita mainkan image. Kita ambil public figure yang terkenal agar product ini semakin kuat melekat di ingatan masyarakat" bapak ini juga minta dirahasiakan namanya. orang saya bilang juga rahasia.

Bapak 1 kembali mejawab

"ok, image, public figure itu one thing. Saya mau kita punya jargon yang kuat. Seperti nike dengan just do it nya atau adidas dengan impossible is nothing nya.."

ruang kembali hening

"hmm, saya ada usul.." kata seorang bapak di ujung ruangan.

"ya, apa itu?" kata bapak 1

"bagaimana kalau jargonnya adalah "Orang Pintar Minum Tolak Angin""?

"mengapa begitu?" tanya bapak 1

"ya karena kalau orang tidak pintar, minum bungkusya"

hening..

udara tidak bergerak, ya memang..

kucing berhenti mengeong, karena sedang makan..

Sapi tidak lagi mengeluarkan susu, karena jantan..

dan kamu, sedang kesal karena sudah membuang 5 menit mu yang berharga. :)

udah ya, capek nih ngarangnya. Mau kerja lagi.

Sesuai anjuran Bim-Bim Slank Presiden kita. Kerja! Kerja! Kerja!

Ciao!

1 comment: