5 Sejarah yang Dibuat Miroslav Klose Untuk Lazio Dan Tidak Akan Pernah Dilupakan Oleh Laziale!

DISCLAIMER: KAMU SAAT INI SEDANG MEMBACA BLOG PAHLAWANAKHIRPEKAN YAA, BUKAN QRAVED. JUDULNYA SENGAJA DIBIKIN KAYAK QRAVED. BIAR RAME.

     I have a German passport, and if things are still running this way, I have a chance to play for Rudi Voller                                                                                                                                          

Sebuah kalimat bersejarah yang menjadi awal cerita manis Miroslav Klose di tim nasional German. Kala itu, pelatih tim nasional Polandia, Jerzy Engel, khusus terbang ke German untuk membujuk Klose agar mau bermain untuk tim nasional Polandia di Piala Dunia 2002. Di periode tersebut, Klose memang sedang bersinar bersama klub Liga German, Kaiserslautern. Penolakan tersebut, diakui Klose pada wawancara di tahun 2008 (silahkan cek di google atau youtube), merupakan salah satu pilihan sulit yang harus diambil pada hidupnya. Namun, pilihan Klose untuk bertahan dan menunggu panggilan dari Rudi Voller ternyata menjadi awal dari sejarah kegemilangannya di tim nasional German. 

Bersama German, dia meraih gelar juara dunia sepak bola pada 2014. Walaupun hanya berstatus pemain pengganti, Klose mencetak 2 gol pada turnamen tersebut, 2 gol yang menggenapkan total koleksi gol nya di Piala Dunia menjadi 16 gol. Torehan tersebut menjadikan Klose sebagai pemimpin daftar pencetak gol di Piala Dunia, sepanjang masa.

Sangat banyak prestasi yang sudah ditorehkan Klose baik di level tim nasional maupun di level klub. Namun, karena saya seorang Laziale, maka izinkan saya memaparkan beberapa sejarah yang sudah dibuat Klose untuk Lazio yang tidak akan pernah dilupakan oleh kami, Laziale.

Rebahkan badan, santaikan pikiran dan silahkan dinikmati.

1.  Gol Debut Serie A Klose adalah Gol Pembuka Serie A Musim 2011/12

Klose yang dikontrak oleh Lazio pada 9 Juni 2011, mencetak gol debut Serie A nya ke gawang AC Milan. Gol tersebut juga merupakan gol pembuka Liga Serie A Italia musim 2011-2012. 

Itu, menit ke-11, saat Hernanes menerima bola dari belakang di sebelah kiri pertahanan AC Milan. Hernanes lalu membalikan badannya untuk mengumpan bola tersebut kepada Klose dengan kaki kirinya.

11:12, bola menuju Klose dan dengan sedikit flick bola diangkat dengan kaki kanannya ke sebelah kiri untuk mengelabui Alessandro Nesta! Nesta yang juga adalah Legenda dari Lazio.

11:14, Klose menendang bola dengan kaki kirinya ke arah gawang Abbiati (kalau saya tidak salah) dan GOAAALLLL!!!

Itu adalah gol pertamanya untuk Lazio di Serie A. Dibuat dengan sangat berkelas. Ball flick mengelabui seorang defender kelas wahid Italia. 

Gol yang akan terus saya ingat, disamping 2 gol Signori ke gawang Internazionale, yang membuat saya jatuh hati dengan sepakbola.

2. Gol Debut di Derby Della Capitalle, Serie A Musim 2011/12

Asisten wasit sudah mengangkat papan penunjuk waktu tambahan, +3. Sepertinya partai derby ini akan berakhir seri. Dewi fortuna seakan tidak memihak Lazio malam itu. Beberapa peluang hanya membentur tiang dan miss timing saja. 

91:50, Lazio masih kuasai bola di lini tengah. Mauri memberikan passing pendek pada Matuzallem yang langsung menendang chip ball ke dalam kotak penalty.

91:52, Entah memang skill Matuzallem yang mumpuni, atau memang Klose ditakdirkan di sana, bola chip ball tadi dengan mulus diterima dengan kaki kanan Klose. Sempat mendapatkan gangguan, namun Klose berhasil menjaga bola dan menendangnya masuk ke gawang Martin Stekelenburg yang sepanjang laga bermain gemilang. 

GGOOOAAALLLL!!!

Dengan emosional nya, Klose lari ke sudut lapangan untuk merayakan gol derby pertama nya tersebut. Bahkan, pelatih Edy Reja pun ikut serta merayakan gol tersebut bersama dengan pemain cadangan dan sebagian official tim di sudut tersebut. Haru Biru!

3.  Pengakuannya Saat Mencetak Gol Menggunakan Tangan, Serie A Musim 2012/13

Mungkin, kalau saja Klose tidak mengakui perbuatannya, ia akan menjadi sedikit pemain yang dicatat sejarah pernah melakukan gol “haram”, bersanding dengan Maradona dan Lionel Messi. Namun, Klose menunjukan hal sebaliknya, alih-alih melakukan selebrasi (sebagaimana dilakukan Maradona dan Messi ketika mencetak gol dengan tangan), Klose justru menghampiri wasit untuk menyatakan bahwa dia menggunakan tangannya. Padahal, saat itu wasit tidak melihat kejadian tersebut dan sudah men-sahkan gol Klose tersebut. Pemain Lazio lain pun sudah berselebrasi di sekitar Klose. Namun, Klose berjalan mendekati wasit untuk mengakui kalau dia menggunakan tangannya. Dan, setelah diyakinkan oleh Klose, wasit pun menganulir gol tersebut. Sontak, seluruh penonton di Stadio San Paolo memberikan tepuk tangan atas aksi sportivitas ini. 

Dan tak lupa, Cavani pun mencuri kesempatan untuk menepuk pantat (maaf-red) Klose. 2 Kali. Iya, DUA KALI!

Pertandingan baru saja dimulai. Lazio mendapatkan tendangan sudut di menit ke-3. 

3:00, Hernanes mengambil tendangan sudut tersebut. Khas Hernanes bolanya. Melambung nanggung diarahkan ke dekat Kiper. Tujuannya untuk memancing kepapukeutan di depan gawang.

3:01, bola meluncur menuju Klose yang dijaga, kalau tidak ingin disebut dipeluk, oleh Campagnaro. Klose berusaha melompat tapi tidak bisa sepertinya.

3:02, Klose menyentuh bola sedikit, memberikan flick dengan menggunakan tangan kanannya. Bola masuk ke gawang. Wasit tidak melihat. Asisten wasit ke-4 (yang berada di samping gawang) pun tidak melihat. 

GOAAALLL!!

Namun, alih-alih merayakan gol nya, Klose berlari ke arah asisten wasit, yang diikuti oleh beberapa pemain Lazio dan Napoli, untuk mengakui perbuatannya. Gol pun dianulir. Semua memuji sportivitas yang ditunjukan oleh Klose. Tak terkecuali, si kampret Cavanni, yang memberikan tepukan ringan di pantat (maaf -red) Klose sebanyak 2 kali. Ada apa sih dengan anak itu? (Cavani -red)

4.  Menjadi Pemain Serie A Pertama, Semenjak Musim 1984/85, Yang Mencetak 5 Gol Dalam Satu Pertandingan.

Ya, Serie A mungkin banyak dihuni oleh penyerang-penyerang mengerikan. Namun, hanya Klose lah, semenjak musim 1984/85, yang mampu mencetak 5 gol dalam satu pertandingan. Ini terjadi kala Lazio menggunduli Bologna 5-0. Tentu saja ini memberikan hiburan yang asyik untuk Laziale siang hari itu.

Nah, karena ini 5 gol. Penulis tidak memberikan kronologisnya, yaa. Namun, di pertandingan itu, Klose mengajarkan bagaimana caranya mencetak gol dengan menggunakan kaki kiri, kaki kanan, kaki kanan (lagi), sundulan (kepala) dan ditutup dengan gol kaki kanan ketiga siang hari tersebut. YEAAA!!

5. Gol Terakhirnya di Giornata Kemarin Melawan Fiorentina, Seria A 2015/16

Gol penalti ke gawang Fiorentina di giornata-38 kemarin adalah gol terakhirnya untuk Lazio. Total 55 gol sudah dilesakan Klose selama 137 kali penampilannya bersama Lazio. Torehan tersebut membuat Klose menjadi top scorer non-italia untuk Lazio, bersama Goran Pandev. 

Banyak Laziale yang sebenarnya berharap Klose untuk pensiun di Lazio, namun ia memiliki pertimbangan lain nampaknya. Meskipun begitu, ini tidak mengurangi kecintaan dan rasa terima kasih para fans untuk kontribusi yang sudah diberikan oleh Klose. Apresiasi kecintaan Laziale terhadap Klose ditunjukan Laziale pada giornata-38 kemarin. Tanggal 16 May 2016, dinobatkan oleh Laziale menjadi KloseDay. Maka tidak heran, weekend kemarin kita melihat tagar #KLOSEDAY cukup banyak berseliweran (di italia).

Memang, di partai tersebut Lazio harus menyerah 2-4 pada Fiorentina. Buruk sih, tapi se enggaknya, akhir karir pun manis. Ditutup dengan gol, bukan dengan aksi bodoh yang berujung kartu merah.

Udah sih, gitu aja. SEKIAN