(diambil dari http://www.cyberalert.com/blog/wp-content) |
Beberapa
hari ini sedang ramai diberitakan tentang KPAI yang memberi masukan kepada
KEMKOMINFO untuk menutup channel youtube dari seorang, eh tepatnya 2 orang ya.
Eh, berapa orang sih? Ah, pasti kamu juga sudah tahu kan berita ini?.Jadi, saya
tidak perlu tuliskan apa nama channel nya ya? Nah iya, itu kamu tahu. Awkarin
dan Anya Geraldine. Eits,,nanti dulu, baca sampai selesai tulisan ini. Main
langsung cari aja di google. Kamu ini. Ckckck..
Etapi,
sok aja sih..mereka sepertinya memang lebih menarik untuk disaksikan dibanding
tulisan ini. :(
Saya
sebenarnya bukan jenis orang yang tertarik dengan berita seperti ini. Tapi ya,
mau bagaimana lagi, gencarnya pemberitaan di media berita membuat nama dua
perempuan tadi menjadi bahan perbincangan di meja kantor pagi hari, meja
warung-warung makan di siang hari, dan obrolan pelepas penat di Transjakarta
dan Kopaja. 100,000? 200,000? Well, media pasti menyumbang banyak untuk jumlah viewers
di channel mereka.
Buatlah
kontroversi yang bisa mengundang media bertanya-tanya. Lalu biarkan media
memainkan charms nya. Voila! Dan jadilah kamu seorang selebritis.
Ah,
sudahlah. Tidak ada waktu untuk saya berbicara serius. Mari, sesuai judul,
izinkan saya untuk membahas fenomena ini dan pelajaran apa yang bisa kita
ambil.
Definisi
Sebelum
membaca lebih jauh, izinkan saya untuk menjabarkan pengertian beberapa kata
agar pengetahuan kita ada di level yang sama dan agar supaya kamu maklum dengan
cara berpikir saya. Yakinlah, semua kemiripan nama, tempat dan kejadian, bisa
dipastikan hanyalah kebetulan belaka.
“Fenomena”,
/fe-no-me-na/, adalah hal-hal yang dapat disaksikan
dengan pancaindra dan dapat
diterangkan
serta dinilai secara ilmiah.
“Selebritis”,
/se-le-bri-tis/, adalah orang yang terkenal atau
mahsyur. (mahsyur ya, bukan mansyur).
“Media”,
/me-di-a/, adalah alat (sarana), penghubung, atau perantara. Dalam bahasan
komunikasi, hal tersebut bisa berupa koran, majalah, radio, televisi, film,
poster dan spanduk.
“Sosial”,
/so-si-al/ adalah sesuatu yang berkenaan dengan
masyarakat.
“Media
Sosial” / adalah suatu alat (sarana) yang menjadi penghubung
antara sesuatu hal yang berkenaan dengan masyarakat. Salah? Ah ya biarin aja,
toh. Yang penting mah asik.
Ok,
sudah komplit? Ah, belum ya?
Baiklah,
kita definisikan objeknya, Awkarin dan Anya.. Ah memang ini kan mau kamu?
Karin Novilda a.k.a Awkarin
“Awkarin”, dibaca au-kah-wrin, adalah seorang perempuan muda yang sedang menjadi perbincangan karena video blog yang dia unggah di channel youtube-nya menjadi viral di kalangan anak muda. Iya, tentunya anak muda yang sering nonton youtube ya. Kayak kamu itu.
Perempuan
yang punya nama asli Karin Novilda ini sebenarnya sudah cukup terkenal di jagad
per-instagraman. Sebentar, kamu tau kan instagram itu apa? Hah? Ga
tau..ckckck..itu loh, sejenis gallery foto online tempat kamu memamerkan
makanan kamu, liburan kamu, gaya kamu dan dibales dengan “ingin putih, ingin
tinggi..bla bla bla..” oleh seseorang yang bahkan kamu ga kenal. Ok, Skip.
Menurut
sebuah sumber, dedek gemesh yang 3 tahun lalu menjadi peraih nilai Ujian
Nasional (UN) tertinggi dari Tanjung Pinang ini berhasil meraup 9 juta views di
channel youtube-nya semenjak Maret 2016 kemarin. Puncak views/bulannya tercapai
di bulan May 2016, yaitu dengan 4 juta views.
Dengan hanya bermodalkan 6 video saja, dalam beberapa bulan,
dedek ini bisa meraup (kurang lebih) US$ 9,000.00. Jangan kaget ya. ini masih
konon lho..Dan sekarang, atau mungkin sehabis ini, kamu jadi penasaran dan jadi
pengen liat channel nya yang...Ah..silahkan kamu nilai sendiri lah. Berbeda
dengan beberapa youtuber yang memang melabeli diri mereka dengan sebutan content
creator, kamu ga akan mendapatkan apa-apa selain hanya gelak tawa, drama
dan sumpah serapah dari video dedek ini.
Lain dengan channel youtube nya, akun instagram dari dedek ini agak sedikit
terkonsep. Karena, memang sebelum dia menjadi vlogger (video blogger) di
youtube, dedek ini lebih dahulu terkenal di Instagram. Dan memang dia tahu how
to earn money from it.
Konon
katanya, dedek ini bisa menghasilkan........ah, ngomong-ngomong ini saya sudah
cukup banyak nulis soal dedek ini. Sudah cukup ya. Durasi otak mulai menipis
ini. Kata-kata bisa habis dibahasan dedek ini.
Kita kan mau bahas pelajaran
yang bisa diambilnya. Kalau mau tahu lebih banyak soal dedek kayin, cek sendiri
aja ya. Saya ga mau kalau kamu sampe nuduh saya ini orangnya kepo-an.
Iya,
iyaa..saya tahu. Kamu pasti minta juga Anya Geraldine untuk dibahas didefinisikan
kan? Silahkan lanjut kalau gitu.
Anya Geraldine
Tidak seperti dedek karin yang menjadi viral di youtube karena video curhatannya pasca putus sama pacarnya (kek karet aja, putus -red), dedek Anya yang ternyata angkatan 2013 dan sedang kuliah di salah satu perguruan tinggi ini menjadi perbincangan khalayak setelah video liburannya bersama pasangannya yangAh, selain hal itu, tidak banyak info yang bisa digali dari dek Anya ini. Tapi, tapi, mungkin beberapa keterangan di bawah bisa cukup buat kamu ya.
"Enakeun.." komentar seorang pria yang sudah
"Kasian..dia kan lucu. Gemes-gemes gimana gitu.." kata seorang pekerja kantoran di meja sebelah yang sedang makan siang ini, mengomentari pelaporan KPAI untuk menutup channelnya.
"pacarnya pasti kaya!.." kata seorang jomblo kasian yang menonton video youtube dek Anya sambil makan mie instan kering.
"njir..pengen.." kata temennya si jomblo yang ikut nemenin nonton sambil berbagi bungkusan mie instan kering.
"anjirr..gitu doang..gua juga bisa" kata seorang karyawati yang tidak perlu lah kita sebut namanya.
"buseet..gede banget..anak-anak jaman sekarang gizinya bagus" ya, itu komentar mbak di sebelah saya tentang badannya Anya yang memang berpostur tinggi, jika tidak mau dibilang bongsor.
"Anya geraldine tuh punya apa aja sih? // punya pacar kaya!" overheard dari obrolan teman kerja di meja sebelah.
Ah sudahlah..cuma itu yang bisa didapat dari seorang Anya. Saya kan juga males nyarinya karena
----------------
Udah ya? kamu udah puas kan? mari kita lanjut ke Pelajaran yang bisa diambil ya.
1. Anak Jaman Sekarang Lebih Peka Teknologi
Ya. Suka atau tidak suka itulah faktanya. Teknologi, dengan segala kebaikan dan keburukannya, mungkin di beberapa kasus sudah bisa menggeser fungsi teman, pacar, bahkan orang tua. Apa yang harus dilakukan? Jadilah partner untuk teman kita, pasangan kita dan anak kita untuk bisa merasakan keseruan hidup di era teknologi ini bersama-sama.2. Jadilah Idola Untuk Anak Kita
Di beberapa kasus, ketika seseorang kehilangan sosok orang tuanya sebagai idola pertama mereka, maka mereka akan mecari idola di tempat lain. Dan ketika itu terjadi, maka siap-siaplah kamu sebagai orang tua dipinggirkan dan tidak lagi dianggap.3. Jadilah Sumber Pengetahuan Untuk Anak Kita
Anak-akan senang sekali jika semua pertanyaan nya dapat dijawab oleh orang tuanya. Jadilah sumber pengetahuan mereka. Jadilah orang yang pertama kali mengenalkan semua hal. Bimbinglah dia. Bahaslah semua hal. Tidak ada yang tabu ketika masuk ke dalam percakapan "orangtua dan anak". Hingga kelak jika saya, kamu, sudah meninggal, sang anak tidak akan goyah dan sudah tahu harus berbuat apa dan harus berserah pada siapa.4. Berikanlah Mereka "Panggung" Ekspresinya
Semua orang, iya semua orang, butuh pengakuan. Temanmu, butuh pengakuan. Orang tuamu, butuh pengakuan. Pasanganmu, butuh pengakuan. Anakmu, terlebih anakmu, sangat butuh pengakuan. Sebelum semuanya terlambat, jadilah fans nya. Berikanlah mereka tepuk tangan mu. Eluk-eluk an lah mereka di "panggung" nya. Jangan hambat imajinasinya. Arahkanlah menjadi mimpi besar yang bisa berguna untuk orang banyak.5. Ambil Hikmahnya.
Ya. Ambil hikmahnya. Kan semua kejadian, konon, ada hikmah dibaliknya. :)------------------------
Udah ah. Udah disuruh kerja lagi nih..
Aku pergi dulu ya..awas, ga usah kangen. Nanti kan susah..
Penulis pasti stalker yg suka nonton vlog anya pas dini hari ya...
ReplyDeleteya abisan si setan merah mainnya ga semangat.. -_-
DeleteNinggalin jejeak.., aku sih anya geraldine.., cideonya isinya jalan2, mewah, cium,mmm makan enak, ngewi e, cium.., hotel, cium.., kurang lebih gtu
ReplyDeletewaduh..ini si mas yang dulu suka mainan sama si lumba-lumba ya?
DeleteTapi, di dunia industri seperti ini, ga semua yang kita lihat itu bener lho, Mas..