Saturday, 25 June 2016

[Euro’16 Series] The Unexpected Round of 16!



DISCLAIMER: Ini merupakan tulisan dari seorang Pandit Gadungan, harap dimengerti jika didalamnya lebih banyak ke-sok tahu-an dibanding pemaparan data-data dan fakta yang akurat. Dengan membaca ini, berarti kamu sudah setuju dan mengizinkan tulisan ini untuk merasuki pikiranmu! Beware! Untuk para pemain judi akut, ingat, analisa di bawah tidak lah lebih penting dibandingkan dengan mimpi-mimpi kalian!

The Unexpected Round of 16


Yap, ini sepertinya pas untuk menggambarkan komposisi tim yang lolos ke babak 16 besar ini. Ada nama-nama tak biasa yang akan berpartisipasi di babak 16 besar ini dan peristiwa yang mungkin hanya bandar judi yang bisa memprediksinya. Lihatlah bagaimana sang Juara Bertahan, Spanyol, hanya finis di peringkat kedua di bawah Croatia, ataupun bagaiman 3 gol Gareth Bale berperan dalam kesuksesan Wales mengkudeta puncak klasemen dari Inggris, hingga lolosnya Portugal sebagai salah satu dari peringkat 3 terbaik tanpa membukukan kemenangan sekalipun di group stage.

Pembahasan data dan fakta yang terjadi di group stage bisa kamu dapatkan dari situs manapun. Maka dari itu, Pandit Gadungan tidak akan menyajikan tulisan sejenis. Simaklah jadwal pertandingan babak 16 besar Euro 2016 di bawah yang dibumbui dengan sedikit imajinasi dari seorang Pandit Gadungan!
Enjoy!


(diambil dari situ yibida.com)


Sabtu, 25 Juni 2016


Swiss vs Polandia, 20.00 WIB.


Babak 16 besar Euro 2016 ini dibuka dengan partai Swiss Vs Polandia. 

Swiss merupakan peringkat kedua di group A yang finish di bawah Perancis. Swiss memainkan pola possession football. Bedanya dengan German dan Spain, possession yang dimainkan Swiss bertujuan untuk menjaga bola jatuh ke lawan dan membuat peluang. Sesederhana itu. Lihat bagaimana Swiss selalu unggul ball possession di partai-partai group A, bahkan melawan Perancis yang punya midfielder menjanjikan. Artinya, Swiss mau sabar memegang bola di area nya menunggu lawan lengah dan terbawa naik ke daerahnya, lalu menyerang dengan mengandalkan kecepatan Xherdan Shaqiri dan kreativitas Granit Xhaka di tengah. Ga percaya? Swiss adalah tim dengan pass completion 91%, menyamai German. Ball possession rata-rata Swiss adalah 58%, hanya kalah dari German, Spanyol dan Portugal dengan 65% dan 61%. 

Bagaimana dengan Polandia? Finis di bawah German hanya karena beda goal difference, membuat Polandia tidak dapat diremehkan. Sama seperti Swiss, Polandia juga tidak terkalahkan di fasa group. Bedanya adalah Polandia berhasil meraih 2 kemenangan. Kemenangan yang irit, cukup 1-0 saja, melawan Northern Ireland dan Ukraina. Berbeda dengan Swiss yang terlihat memainkan possession football, Polandia memang bermain menunggu untuk melepaskan counter attack. Coba lihat 2 gol di fasa group dan peluang-peluang yang diciptakan Polandia selama fasa group. Bukan tanpa alasan, Polandia pasti berharap banyak dari tuah Robert Lewandowski di lini serangnya. Walaupun mungkin Lewandowski tidak memiliki rekan se-wah di Muenchen, tapi Lewandowski adalah tipe “rumput teki” yang bisa survive dan “menyakiti” siapapun!

Melihat pola permainan kedua tim, di mata Pandit Gadungan, pertandingan ini akan menjadi pertandingan yang cukup membosankan karena kedua tim akan sama-sama bermain menunggu. Swiss, akan memainkan possession football seperti biasa dan Polandia akan mencoba mencari celah untuk melakukan conuter attack dengan bola-bola panjang mereka. Tinggal lihat saja, tim mana yang lengah duluan. Prediksi ngawur Pandit Gadungan, Polandia akan mencetak gol lebih dulu dengan skema counter attack-nya, namun sayang, Swiss lah yang akan memenangi pertandingan dengan skor 2-1! Jadilah saksi bahwa nama Pandit Gadungan bukan hanya sekedar nama!

Wales vs Northern Ireland, 23.00 WIB.


Selanjutnya adalah partai Wales vs Northern Ireland.

Cukup mengejutkan memang bagi orang awam melihat Wales bisa finis di atas Inggris pada fasa group. Yah, walaupun bagi sebagian orang, squad Inggris yang dipenuhi para pemain Spurs tidak akan pergi kemana-mana kecuali untuk menyemarakan turnamen saja, jadi wajar ketika Wales lah yang menjadi pemuncak group nya. Melihat dari permainan, Wales adalah satu dari 2 tim yang punya rate 2 goals/match selain Hungaria. Dengan percobaan menembak ke gawang yang tidak begitu tinggi, 6 gol yang berhasil dicetak oleh Wales membuktikan bahwa mereka bermain efektif. Lupakan 2 gol bola mati dari Gareth Bale, 4 Gol lainnya adalah saksi bagaiman efektif nya lini tengah mereka bermain. Ke 4 gol tadi merupakan bukti nyata bagaimana efektif nya lini tengah Wales dalam memanfaatkan intercept serangan lawan. Kreatifitas dan kejelian Aaron Ramsey di lini tengah mereka sungguh sangat berperan. Ramsey selalu ada dalam ke 4 gol gol Wales tadi. Kalau ingin mengalahkan Wales, matikan Ramsey!

Northern Ireland. Well, sebagai Pandit Gadungan yang datanya tidak akurat dan miskin referensi, tidak banyak yang bisa digali dari tim ini. Berbekal kemenangan 2-0 atas Ukraina, Northern Ireland finis di peringkat ke-3 group B di bawah German dan Polandia. Mencetak 2 gol dan kebobolan 2 gol ternyata cukup untuk membuat Northern Ireland lolos sebagai salah satu peringkat 3 terbaik pada ajang Euro 2016 kali ini. Tidak ada pola permainan yang khas dari tim ini. Meskipun begitu, hanya kebobolan 1 gol dari German bisa dikatakan prestasi tersendiri. Ya, walaupun memang pada 2 pertandingan awal, lini depan German bermain kebingungan setelah Gotze dipaksa menjadi false 9 di depan.

Maka, dari analisa ngawur dan miskin data, sudah pasti Pandit Gadungan akan menjagokan Wales pada partai ini. Statistic sekali lagi akan membuktikan bahwa deretan angka historis bukan hanya hiasan atau perolehan kebetulan. Sekali lagi, perpaduan Ramsey-Bale akan berakhir harum pada pertandingan ini! 2-0 untuk Wales!

Croatia vs Portugal, 02.00 WIB (Minggu 26 Juni 2016)


Partai penutup di tanggal 25 Juni 2016 adalah partai seru antara Croatia vs Portugal.

Croatia membuat kejutan dengan mengalahkan Spanyol di partai terakhir group D. Ya, walaupun banyak yang bilang kalau Spanyol bermain setengah hati namun perjuangan Croatia patut diapresiasi tinggi. Ivan Perisic menjadi pemain yang kinclong pada fasa group. Mencetak gol pembuka di partai kontra Ceko dan membuat gol penentu kemenangan atas Spanyol membuatnya harus diwaspadai oleh Portugal. Selain itu, pergerakannya dari sisi kiri Croatia pun sangat efektif. Memang, Perisic bukanlah seorang trickster, tapi ia cukup jeli untuk membuat gerakan saat mengelabui lawan. Tapi, kunci nya bukan Perisic seorang. Croatia jelas memiliki lini tengah yang solid. Kalau Luka Modric sudah bisa bermain kontra Portugal, duetnya di lini tengah dengan Ivan Rakitic akan sulit diimbangi oleh Center Midfield dari Portugal yang hingga partai ketiga di fasa group nampak bermain masing-masing. Long Ball vertical khas Modric ataupun crossing dari sector sayap Croatia jelas akan menjadi makanan empuk untuk Mario Mandzukic.

Sama sekali tidak membukukan kemenangan pada fasa group membuat banyak pihak lagi-lagi harus yakin kalau magis Christiano Ronaldo itu tidak mempan di level Tim Nasional. Setelah bermain seperti “anak manja” di 2 pertandingan awal kontra Iceland dan Austria, CR7 membuktikan mentalnya pada laga terakhir kontra Hungaria. Tertinggal 3 kali pada partai tersebut, ternyata tidak meruntuhkan mental Portugal. 2 gol dari CR7 memaksa Hungaria harus bermain imbang 3-3 malam itu. Hasil yang ternyata cukup untuk membuat Portugal meraih tiket ke babak 16 besar melalui jalur peringkat 3 terbaik. Pelatih Fernando Santos sepertinya akan langsung menurunkan Ricardo Quaresma yang pada partai pertama sempat menjadi penghangat bangku cadangan. Kombinasi Nani, Ronaldo dan Quaresma seakan bisa menjadi jalan keluar untuk Portugal.

Dengan modal lini tengah yang solid, Croatia jelas akan bermain lebih sabar untuk menghadapi Portugal. Namun, agresifitas lini serang Portugal pasti akan mencoba membongkar pertahanan Croatia dari menit awal. Pemenang partai ini sepertinya akan ditentukan hingga saat-saat terakhir. Namun, jika lini pertahanan Croatia dapat bermain disiplin dan membuat CR7 frustasi seperti pada partai lawan Iceland, Croatia akan keluar sebagai pemenangnya. 2-1 untuk Croatia!


Ya. Demikianlah pandangan ngawur dari Pandit Gadungan untuk partai-partai pada hari pertama fasa 16 besar ini. Jadi, 3 tim pertama yang akan maju ke Babak 8 Besar adalah Swiss, Wales dan Croatia.

Kamu juga pasti punya pertimbangan sendiri. Catat prediksi di atas, dan bandingkan hasilnya nanti. Jadilah saksi kalau nama Pandit Gadungan bukan hanya isapan jempol! 

Untuk para bandar judi, berdoalah banyak yang mengikuti prediksi di atas sehingga kalian para bandar mungkin akan menang banyak!

Udah ah, gitu aja. SEKIAN


Salam Pandit Gadungan!

No comments:

Post a Comment