Sunday, 26 June 2016

[Euro’16 Series] The Unexpected Round of 16 – Part 2



DISCLAIMER: Tulisan di bawah ini merupakan buah imajinasi dari seorang Pandit Gadungan yang miskin data dan fakta. Jika kamu adalah patrol fakta, maka tulisan ini tidak cocok untukmu. Dengan membaca ini berarti kamu sudah mengerti dan mengizinkan Pandit Gadungan untuk memasuki alam bawah sadarmu. Rasakan sensasinya! Enjoy!

The Unexpected Round of 16 – Part 2


Hari pertama dari babak 16 besar baru saja selesai ditandai dengan kemenangan 1-0 Portugal atas Croatia. Portugal pantas berterima kasih kepada Ricardo Quaresma yang mencetak gol penentu kemenangan pada ke 2 babak perpanjangan waktu. Jadi, tingkat kesuksesan prediksi Pandit Gadungan masih di 30%. Namun, lagi-lagi babak 16 besar ini menghasilkan kejutan. Swiss, yang sesuai prediksi akan memainkan possession football ternyata harus kalah melalui adu tendangan penalty 4-5 atas Polandia setelah babak perpanjangan waktu pun tidak dapat mengubah kedudukan 1-1. Polandia berhasil mencetak gol lebih dulu sesuai dengan prediksi, namun ternyata Swiss hanya mampu membalas 1 gol yang membuat pertandingan tadi malam dilanjutkan pada babak perpanjangan waktu. 

Tapi, Pandit Gadungan tidak tertarik untuk membahas pertandingan malam tadi, kecuali hanya berkomentar kagum dan heran kenapa Lukasz Fabianski bisa bermain hebat sekali tadi malam. Terutama penyelamatan gemilang nya saat menghentikan sundulan dari Eren Derdiyok, kalau tidak salah, di babak kedua perpanjangan waktu. Dari 10 penendang saat adu tendangan penalty, hanya Granit Xhaka yang gagal menyarangkan bola pada gawang. Tendangan nya melebar di sebelah kanan gawang dari Fabianski. 

Well, selamat untuk Polandia, Wales dan Portugal yang telah berhasil menjejakan kaki di babak 8 besar. Sampai berjumpa kemudian!




Minggu, 26 Juni 2016.


France vs Republic of Ireland, 20.00 WIB.


Di atas kertas, Perancis yang mengakhiri fasa group sebagai juara pasti lebih diunggulkan ketika menghadapi Irlandia yang lolos ke babak 16 besar sebagai salah satu dari peringkat 3 terbaik. Namun, sang Tuan Rumah nampak punya masalah di lini depan mereka. Lihatlah bagaimana mereka hanya bisa membuat 4 gol dari percobaan menembak ke gawang sebanyak 48 kali. 4 gol yang merupakan sumbangan Dimitri Payet (2), Antoine Griezmann (1) dan Olivier Giroud (1). Memang, jika dilihat formasi yang diterapkan oleh pelatih Didier Deschamps, Perancis memilih untuk menguasai lini tengah dengan menumpuk 5 pemain di sana. Peran Giroud di depan pun sebenarnya adalah sebagai pin point. Namun, jika minim gol ini terjadi karena Perancis berhadapan dengan tim kuat, itu bisa dimaklumi. Tapi, lawan di fasa group adalah tim semacam Swiss, Albania dan Rumania. Tim-tim yang seharusnya dengan mudah diatasi oleh Perancis mengingat mereka punya banyak pemain berkualitas. Satu-satunya alasan masuk akal mengapa Perancis belum menunjukan tajinya adalah karena komposisi tim mereka. Ya, pemain Perancis di Euro’16 kali ini berasal dari banyak sekali klub dan dari liga yang berbeda. Tidak seperti Spanyol dan German yang terlihat lebih solid dalam bermain. Maka, sekali lagi, mungkin Perancis akan menjalani pertandingan yang alot ketika menghadapi Irlandia nanti.

Gol sundulan dari Robbie Brady di menit ke 85 kala melawan Italia di partai terakhir fasa group membuat Irlandia Lolos sebagai peringkat 3 terbaik di bawah Italy dan Belgia. Membukukan 1 kali kemenangan, 1 hasil imbang dan 1 kali kekalahan membuat Irlandia mengantongi poin 4. Dari tim-tim yang berlaga di Euro’16 ini, statistic passes completion Irlandia merupakan 3 terendah dengan 78%. Rata-rata ball possession pun hanya 46%. Terlihat sekali kalau Irlandia bermain Kick n Rush. Dapat bola di belakang, langsung diangkat ke depan. Begitu pola yang mereka pakai. Wajar, karena di fasa group mereka merupakan tim dengan komposisi yang paling minim bintang, jika tidak ingin disebut tidak berbintang. Maka sekali lagi, di pertandingan kontrak Perancis nanti malam, Irlandia akan memainkan gaya sepakbola tradisional dari Britania dengan berharap pada lengahnya barisan pertahanan Perancis yang pasti akan sangat sering naik membantu serangan. Kecepatan milik Wes Hoolahan dan reaksi first touch dari Shane Long diharapkan mampu setidaknya mencuri gol malam nanti.

Dari hasil analisa ngawur di atas, Pandit Gadungan melihat Perancis memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan lebih besar. Ya, walaupun sepertinya akan ditentukan hingga saat-saat akhir, namun kegigihan pemain seperti Payet ataupun Griezmann akan membawa Perancis memenangi pertandingan ini dengan skor 2-1!

Germany vs Slovakia, 23.00 WIB.


Squad German yang terbilang stabil semenjak perhelatan Euro 2012 membuat mereka kembali dijagokan sebagai salah satu kandidat juara pada Euro 2016 kali ini. Namun, ada perbedaan mencolok antara squad Euro 2012, World Cup 2014 dan Euro 2016 kali ini. Joachim Loew kali ini lebih memilih memainkan false 9 dari awal. Memang, false 9 bukan hal baru pada skema permainan German, namun tahun ini Loew memilih Mario Gotze sebagai false 9 di depan ketimbang memasang Thomas Muller. Dari 2 pertandingan awal, terlihat sekali bagaimana Gotze kebingungan ketika berhasil mendapatkan bola. Gotze memang cepat dan pandai mencari posisi, tapi insting alaminya sebagai pemain di belakang striker membuat usaha yang dia lakukan adalah usaha-usaha support, bukan inisiatif untuk menembak ke gawang atau membuat peluang sendiri. Selain itu, permainan dari Julian Draxler kadang kala menghambat efektifitas permainan simple German. Padahal kamu juga tahu, simple football lah yang membuat Brazil harus menahan malu di perhelatan World Cup 2014 kemarin. Sebenarnya bagus punya 2 pemain yang bisa menjadi creator seperti Mesut Ozil dan Draxler. Namun, nampaknya panggung Internasional pertama Draxler ini membuatnya ingin menunjukan siapa dirinya. Akhirnya, kamu pun bisa melihat tidak jarang Draxler lebih memilih membawa bola daripada mengalirkannya dari kaki ke kaki. Sesuatu yang menurut Pandit Gadungan perlu sedikit dikurangi di partai menghadapi Slovakia nanti.

Slovakia. S-L-O-V-A-K-I-A. Tidak ada informasi yang banyak Pandit Gadungan ketahui mengenai tim ini. Selain bahwa mereka hanya kalah 2 kali pada saat kualifikasi Euro’16 ini. Dan jangan lupa, pada pertandingan persahabatan melawan German, 29 May 2016 kemarin, Slovakia berhasil menang 1-3 dari German. Ya walaupun German tidak turun dengan kekuatan terbaiknya, namun terbukti bahwa Slovakia bisa merepotkan mereka. Dengan kehadiran Martin Skrtel dan beberapa pemain senior di lini pertahanannya jelas bisa membuat benteng tangguh. Marek Hamsik yang berperan mengatur serangan dan menjaga stabilitas lini tengah akan menjadi pemain yang patut diwaspadai. Selain itu, Slovakia punya Vladimir Weiss dan Juraj Kucka yang memiliki kecepatan untuk menyisir flank, sisi yang selama ini merupakan titik lemah German.

Summary nya, kalau German masih memasang Gotze sebagai pemain terdepan dengan skema false 9, nampaknya akan sulit bagi German untuk merebut gol. Selain shooting dari jarak jauh, German nampaknya harus berharap pada keajaiban pergerakan Muller di depan. Striker jangkung yang dimiliki oleh Slovakia mungkin beberapa kali akan merepotkan pertahanan German, bahkan bukan tidak mungkin Slovakia bisa mencuri gol. Namun, stabilitas lini tengah jelas akan menjadi harapan German, jikapun Loew tetap memainkan Gotze sebagai false 9, maka dari lini tengahlah harapan gol German dapat terjawab. Ketangguhan lini pertahanan German membuat Pandit Gadungan sedikit yakin kalau Manuel Neuer akan cleansheet. Skor 2-0 untuk German nanti malam!

Hungary vs Belgium, 02.00 WIB (Senin 27 Juni 2016).


Inilah kejutan terbesar Euro 2016. Hungaria. Tim yang bisa saja mengirim pulang Christiano Ronaldo dkk ke kampung halamannya. Kemenangan 2-0 atas Austria adalah kejutan pertama yang dibuat oleh Hungaria. Selanjutnya adalah memimpin 3 kali atas Portugal. Jika bukan karena semangat juang yang berlipat ganda dari para pemain Portugal, pemain-pemain Hungaria pasti akan banyak mendapat sanjungan. Simple football yang dimainkan Hungaria sangat menarik. Dari 37 peluang ke gawang, 6 diantaranya berbuah gol. Jelas sekali dari sini kalau Hungaria efektif dalam memanfaatkan peluang. Pemain yang mentereng adalah Balazs Dzsudzsak. Pemain bernomor 7 ini nampak bermain simple dan tanpa beban. Punya passing terukur dan tembakan yang bagus. Orang inilah peluang Hungaria untuk melaju pada babak selanjutnya.

Setelah tampil tidak efektif pada partai awal melawan Italia, Belgia membayarnya di 2 partai selanjutnya melawan Irlandia dan Swedia. 4 gol berhasil mereka lesakan. Mengusung possession football yang mumpuni karena didukung pemain-pemain hebat di lini tengahnya tampaknya tidak menjamin Belgia memenangi partai dengan mudah. Adalah Romelu Lukaku yang Pandit Gadungan sorot sebagai titik lemah dari Belgia. Bermain di Everton membuat Lukaku lebih terbiasa dengan permainan kick n rush daripada possession football. Ini terlihat bagaimana cara Lukaku mencari posisi. Alih-alih bergerak mendekati teman untuk meminta bola, Lukaku lebih sering berlari menjauhi kawan ketika sedang menyerang. Ya maklumlah, mental klub yang struggling. Nama Divock Origi bisa menjadi jawaban untuk Belgia jika Lukaku masih bermain aneh lagi.

Melihat dari pertandingan-pertandingan kedua tim di atas, sekali lagi kita akan melihat Belgia memainkan possession football yang akan mendikte jalannya pertandingan. Darah-darah segar milik Belgia jelas menjadi ancaman serius untuk kiper Hungaria yang berusia 41 tahun itu. Kejelian Eden Hazard dan Kevin De Bruyne di lini tengah Belgia akan menjadi penentu akhir pertandingan. Jika semuanya lancar, mungkin Belgia bisa menang 3-1 atas Hungaria. Namun, Pandit Gadungan lebih senang melihat Hungaria melangkah ke babak 8 besar dengan mengantongi kemenangan 1-0 atas Belgia. Jadi? Ya beginilah kalau analisa dibuat dengan perasaan.

-----------------
Maka, sekali lagi Pandit Gadungan akan menunjukan sifat yang jumawa dalam memilih peserta babak 8 besar. Akan ada Perancis, German dan Hungaria yang lolos ke babak 8 besar bersama dengan Polandia, Wales dan Portugal. Silahkan jika tidak percaya. Karena nama Pandit Gadungan bukan hanya sekedar isapan jempol!

Udah ah, gitu aja. SEKIAN

Salam Pandit Gadungan!

No comments:

Post a Comment