DISCLAIMER: Tulisan di bawah ini merupakan buah imajinasi
dari seorang Pandit Gadungan yang miskin data dan fakta. Jika kamu adalah patrol
fakta, maka tulisan ini tidak cocok untukmu. Dengan membaca ini berarti kamu
sudah mengerti dan mengizinkan Pandit Gadungan untuk memasuki alam bawah
sadarmu. Rasakan sensasinya! Enjoy!
The Unexpected Round of 16 – Part 2
Hari pertama dari babak 16 besar baru saja selesai ditandai
dengan kemenangan 1-0 Portugal atas Croatia. Portugal pantas berterima kasih kepada Ricardo Quaresma yang mencetak gol penentu kemenangan pada ke 2 babak perpanjangan waktu. Jadi, tingkat kesuksesan prediksi Pandit Gadungan masih di 30%. Namun,
lagi-lagi babak 16 besar ini menghasilkan kejutan. Swiss, yang sesuai prediksi
akan memainkan possession football ternyata harus kalah melalui adu tendangan penalty
4-5 atas Polandia setelah babak perpanjangan waktu pun tidak dapat mengubah
kedudukan 1-1. Polandia berhasil mencetak gol lebih dulu sesuai dengan
prediksi, namun ternyata Swiss hanya mampu membalas 1 gol yang membuat
pertandingan tadi malam dilanjutkan pada babak perpanjangan waktu.
Tapi, Pandit
Gadungan tidak tertarik untuk membahas pertandingan malam tadi, kecuali hanya
berkomentar kagum dan heran kenapa Lukasz Fabianski bisa bermain hebat sekali
tadi malam. Terutama penyelamatan gemilang nya saat menghentikan sundulan dari
Eren Derdiyok, kalau tidak salah, di babak kedua perpanjangan waktu. Dari 10
penendang saat adu tendangan penalty, hanya Granit Xhaka yang gagal
menyarangkan bola pada gawang. Tendangan nya melebar di sebelah kanan gawang
dari Fabianski.
Well, selamat untuk Polandia, Wales dan Portugal yang telah
berhasil menjejakan kaki di babak 8 besar. Sampai berjumpa kemudian!
Minggu, 26 Juni 2016.
France vs Republic of Ireland, 20.00 WIB.
Di atas kertas, Perancis yang mengakhiri fasa group sebagai
juara pasti lebih diunggulkan ketika menghadapi Irlandia yang lolos ke babak 16
besar sebagai salah satu dari peringkat 3 terbaik. Namun, sang Tuan Rumah
nampak punya masalah di lini depan mereka. Lihatlah bagaimana mereka hanya bisa
membuat 4 gol dari percobaan menembak ke gawang sebanyak 48 kali. 4 gol yang
merupakan sumbangan Dimitri Payet (2), Antoine Griezmann (1) dan Olivier Giroud
(1). Memang, jika dilihat formasi yang diterapkan oleh pelatih Didier
Deschamps, Perancis memilih untuk menguasai lini tengah dengan menumpuk 5
pemain di sana. Peran Giroud di depan pun sebenarnya adalah sebagai pin point.
Namun, jika minim gol ini terjadi karena Perancis berhadapan dengan tim kuat,
itu bisa dimaklumi. Tapi, lawan di fasa group adalah tim semacam Swiss, Albania
dan Rumania. Tim-tim yang seharusnya dengan mudah diatasi oleh Perancis
mengingat mereka punya banyak pemain berkualitas. Satu-satunya alasan masuk
akal mengapa Perancis belum menunjukan tajinya adalah karena komposisi tim
mereka. Ya, pemain Perancis di Euro’16 kali ini berasal dari banyak sekali klub
dan dari liga yang berbeda. Tidak seperti Spanyol dan German yang terlihat
lebih solid dalam bermain. Maka, sekali lagi, mungkin Perancis akan menjalani
pertandingan yang alot ketika menghadapi Irlandia nanti.
Gol sundulan dari Robbie Brady di menit ke 85 kala melawan Italia di partai terakhir fasa group membuat
Irlandia Lolos sebagai peringkat 3 terbaik di bawah Italy dan Belgia.
Membukukan 1 kali kemenangan, 1 hasil imbang dan 1 kali kekalahan membuat
Irlandia mengantongi poin 4. Dari tim-tim yang berlaga di Euro’16 ini, statistic
passes completion Irlandia merupakan 3 terendah dengan 78%. Rata-rata ball possession
pun hanya 46%. Terlihat sekali kalau Irlandia bermain Kick n Rush. Dapat bola
di belakang, langsung diangkat ke depan. Begitu pola yang mereka pakai. Wajar,
karena di fasa group mereka merupakan tim dengan komposisi yang paling minim
bintang, jika tidak ingin disebut tidak berbintang. Maka sekali lagi, di
pertandingan kontrak Perancis nanti malam, Irlandia akan memainkan gaya
sepakbola tradisional dari Britania dengan berharap pada lengahnya barisan
pertahanan Perancis yang pasti akan sangat sering naik membantu serangan.
Kecepatan milik Wes Hoolahan dan reaksi first touch dari Shane Long diharapkan
mampu setidaknya mencuri gol malam nanti.
Dari hasil analisa ngawur di atas, Pandit Gadungan melihat
Perancis memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan lebih besar. Ya,
walaupun sepertinya akan ditentukan hingga saat-saat akhir, namun kegigihan
pemain seperti Payet ataupun Griezmann akan membawa Perancis memenangi
pertandingan ini dengan skor 2-1!
Germany vs Slovakia, 23.00 WIB.
Squad German yang terbilang stabil semenjak perhelatan Euro
2012 membuat mereka kembali dijagokan sebagai salah satu kandidat juara pada
Euro 2016 kali ini. Namun, ada perbedaan mencolok antara squad Euro 2012, World
Cup 2014 dan Euro 2016 kali ini. Joachim Loew kali ini lebih memilih memainkan
false 9 dari awal. Memang, false 9 bukan hal baru pada skema permainan German,
namun tahun ini Loew memilih Mario Gotze sebagai false 9 di depan ketimbang
memasang Thomas Muller. Dari 2 pertandingan awal, terlihat sekali bagaimana
Gotze kebingungan ketika berhasil mendapatkan bola. Gotze memang cepat dan
pandai mencari posisi, tapi insting alaminya sebagai pemain di belakang striker
membuat usaha yang dia lakukan adalah usaha-usaha support, bukan inisiatif
untuk menembak ke gawang atau membuat peluang sendiri. Selain itu, permainan
dari Julian Draxler kadang kala menghambat efektifitas permainan simple German.
Padahal kamu juga tahu, simple football lah yang membuat Brazil harus menahan
malu di perhelatan World Cup 2014 kemarin. Sebenarnya bagus punya 2 pemain yang
bisa menjadi creator seperti Mesut Ozil dan Draxler. Namun, nampaknya panggung
Internasional pertama Draxler ini membuatnya ingin menunjukan siapa dirinya.
Akhirnya, kamu pun bisa melihat tidak jarang Draxler lebih memilih membawa bola
daripada mengalirkannya dari kaki ke kaki. Sesuatu yang menurut Pandit Gadungan
perlu sedikit dikurangi di partai menghadapi Slovakia nanti.
Slovakia. S-L-O-V-A-K-I-A. Tidak ada informasi yang banyak
Pandit Gadungan ketahui mengenai tim ini. Selain bahwa mereka hanya kalah 2
kali pada saat kualifikasi Euro’16 ini. Dan jangan lupa, pada pertandingan
persahabatan melawan German, 29 May 2016 kemarin, Slovakia berhasil menang 1-3
dari German. Ya walaupun German tidak turun dengan kekuatan terbaiknya,
namun terbukti bahwa Slovakia bisa merepotkan mereka. Dengan kehadiran Martin Skrtel
dan beberapa pemain senior di lini pertahanannya jelas bisa membuat benteng
tangguh. Marek Hamsik yang berperan mengatur serangan dan menjaga stabilitas
lini tengah akan menjadi pemain yang patut diwaspadai. Selain itu, Slovakia punya Vladimir Weiss dan Juraj Kucka yang memiliki kecepatan
untuk menyisir flank, sisi yang selama ini merupakan titik lemah German.
Summary nya, kalau German masih memasang Gotze sebagai
pemain terdepan dengan skema false 9, nampaknya akan sulit bagi German untuk
merebut gol. Selain shooting dari jarak jauh, German nampaknya harus berharap
pada keajaiban pergerakan Muller di depan. Striker jangkung yang dimiliki oleh
Slovakia mungkin beberapa kali akan merepotkan pertahanan German, bahkan bukan
tidak mungkin Slovakia bisa mencuri gol. Namun, stabilitas lini tengah jelas
akan menjadi harapan German, jikapun Loew tetap memainkan Gotze sebagai false
9, maka dari lini tengahlah harapan gol German dapat terjawab. Ketangguhan lini
pertahanan German membuat Pandit Gadungan sedikit yakin kalau Manuel Neuer akan
cleansheet. Skor 2-0 untuk German nanti malam!
Hungary vs Belgium, 02.00 WIB (Senin 27 Juni 2016).
Inilah kejutan terbesar Euro 2016. Hungaria. Tim yang bisa
saja mengirim pulang Christiano Ronaldo dkk ke kampung halamannya. Kemenangan
2-0 atas Austria adalah kejutan pertama yang dibuat oleh Hungaria. Selanjutnya
adalah memimpin 3 kali atas Portugal. Jika bukan karena semangat juang yang
berlipat ganda dari para pemain Portugal, pemain-pemain Hungaria pasti akan
banyak mendapat sanjungan. Simple football yang dimainkan Hungaria sangat
menarik. Dari 37 peluang ke gawang, 6 diantaranya berbuah gol. Jelas sekali
dari sini kalau Hungaria efektif dalam memanfaatkan peluang. Pemain yang
mentereng adalah Balazs Dzsudzsak. Pemain bernomor 7 ini nampak bermain simple
dan tanpa beban. Punya passing terukur dan tembakan yang bagus. Orang inilah
peluang Hungaria untuk melaju pada babak selanjutnya.
Setelah tampil tidak efektif pada partai awal melawan
Italia, Belgia membayarnya di 2 partai selanjutnya melawan Irlandia dan Swedia.
4 gol berhasil mereka lesakan. Mengusung possession football yang mumpuni
karena didukung pemain-pemain hebat di lini tengahnya tampaknya tidak menjamin
Belgia memenangi partai dengan mudah. Adalah Romelu Lukaku yang Pandit Gadungan
sorot sebagai titik lemah dari Belgia. Bermain di Everton membuat Lukaku lebih
terbiasa dengan permainan kick n rush daripada possession football. Ini
terlihat bagaimana cara Lukaku mencari posisi. Alih-alih bergerak mendekati
teman untuk meminta bola, Lukaku lebih sering berlari menjauhi kawan ketika
sedang menyerang. Ya maklumlah, mental klub yang struggling. Nama Divock Origi
bisa menjadi jawaban untuk Belgia jika Lukaku masih bermain aneh lagi.
Melihat dari pertandingan-pertandingan kedua tim di atas,
sekali lagi kita akan melihat Belgia memainkan possession football yang akan
mendikte jalannya pertandingan. Darah-darah segar milik Belgia jelas menjadi
ancaman serius untuk kiper Hungaria yang berusia 41 tahun itu. Kejelian Eden
Hazard dan Kevin De Bruyne di lini tengah Belgia akan menjadi penentu akhir
pertandingan. Jika semuanya lancar, mungkin Belgia bisa menang 3-1 atas
Hungaria. Namun, Pandit Gadungan lebih senang melihat Hungaria melangkah ke
babak 8 besar dengan mengantongi kemenangan 1-0 atas Belgia. Jadi? Ya beginilah
kalau analisa dibuat dengan perasaan.
-----------------
Maka, sekali lagi Pandit Gadungan akan menunjukan sifat yang
jumawa dalam memilih peserta babak 8 besar. Akan ada Perancis, German dan
Hungaria yang lolos ke babak 8 besar bersama dengan Polandia, Wales dan
Portugal. Silahkan jika tidak percaya. Karena nama Pandit Gadungan bukan hanya
sekedar isapan jempol!
Udah ah, gitu aja. SEKIAN
Salam Pandit Gadungan!
No comments:
Post a Comment